Minggu, Juli 11, 2010

Perempuan dalam Secangkir Kopi - Kump. Puisi Kurniawan Junaedhie

BUKU KUMPULAN PUISI:
PEREMPUAN DALAM SECANGKIR KOPI
Kumpulan Puisi Kurniawan Junaedhie
Februari 2010 -
52 hal + XII
Harga Rp. 27.500.
-
Memuat 45 puisi Kurniawan Junaedhie. Apa kata sejawatnya tentang buku ini?

Seno Gumira Ajidarma, wartawan & sastrawan:
Bagi saya puisi-puisi KJ ini tergolong puisi-puisi yang tidak rumit alias mudah dimengerti, sekaligus tetap menyentuh dan seringkali berhasil mengharukan. Bagi saya, dengan menjadi penyair saja seseorang telah menjadi istimewa pada zaman tanpa hati dan serba tega seperti sekarang, apalagi jika puisi-puisinya sungguh menyapa dan menggugah perasaan Artinya, dengan menulis puisi, seseorang berpeluang memanusiakan orang-orang dan itulah sesungguh-sungguhnya keistimewaan, yang kiranya dengan buku puisi ini telah dicapai KJ.

Heru Emka, penyair dan peminat dalam kajian budaya: Di tangan KJ sajak tak lagi seonggok kata-kata namun menjelma dalam sejumlah metamorfosa yang jelmakan berbagai suasana. Ada tema romantik nan liris, hingga kejutan tak terduga dari sebuah improvisasi kata-kata. Puisinya di buku ini melaju nyaman sebelum berkelok ke kanan-kiri lalu membumbung tinggi dan menukik, lontarkan kesimpulan yang terkadang ringan dan menjelmakan sensasi menyenangkan.

Ags. Arya Dipayana, penyair, aktor & dramawan:Lewat sajak-sajaknya, KJ berhasil menyulap peristiwa sehari-hari menjadi ruang kontemplasi. Kadang seperti igauan, gumam, renungan atau tawa lirih dalam nada rendah. Pada saat yang sama, peristiwa-peristiwa kecil itu menjadi metaforik, akrab dan hangat, justru karena kesederhanaannya.

Biodata KJ: Kurniawan Junaedhie lahir di Magelang, 24 November. Menulis sejak 1974 di berbagai media massa, seperti Horison, Kompas, Suara Karya, Suara Merdeka, Berita Nasional, Masa Kini, Jurnal Indonesia, Suara Pembaruan, dan Sinar Harapan. Buku pu-isinya antara lain: Rumpun Bambu (Purwokerto, 1975), Armageddon (Purwokerto, 1976), Waktu Naik Kereta Listrik (Jakarta, 1977), Selamat Pagi Nyonya Kurniawan (Tiara Kliq, Jakarta, 1978), Dari Negeri Poci (kump. puisi bersama 12 penyair Indonesia, Pustaka Sastra, Jakarta, 1993), Dari Negeri Poci 2 (kump. puisi bersama 45 penyair Indonesia, Pustaka Sastra, Jakarta, 1994), Dari Negeri Poci 3 (kump. puisi bersama 49 penyair Indonesia, Majalah Tiara, Jakarta, 1996), The Fifties Selection, Antologi 20 Penyair Indonesia (Ed. Hendry Ch Bangun, Pustaka Kreasi, Jakarta, 2009), Cinta Seekor Singa (Penerbit Bisnis2030, Jakarta, 2009), dan Perempuan dalam Secangkir Kopi (Kosa Kata Kita, Jakarta, 2010). Terakhir, kurator/ editor buku antologi Merah Yang Meremah, antologi 10 penyair perempuan di Facebook (Bisnis2030, Jakarta, 2009). Ia juga menulis cerita pendek. Cerpennya, “Nama Saya Gadok”, dipilih Satyagraha Hoerip dalam Antologi Cerpen Indonesia Jilid IV (Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1986). Buku kumcernya, Tukang Bunga & Burung Gagak, bersama Agnes A. Majestika, Kurnia Effendi & Ryana Mustamin, (Kosa Kata Kita, Jakarta, 2010) dan Opera Sabun Colek (Kosa Kata Kita, Jakarta, 2010).

Namanya tercatat dalam buku Leksikon Kesusastraan Indonesia Modern karya Pamusuk Eneste (Penerbit Djambatan, Jakarta, 1990) dan Leksikon Susastra Indonesia karya Korie Layun Rampan (Balai Pustaka, Jakarta, 2000).

Pernah menjadi redaktur beberapa majalah di kelompok Kompas Gramedia al: Redaktur Pelaksana Majalah Jakarta-Jakarta (1985-1989), Pemimpin Redaksi Majalah Tiara, (1989-1999), dan terakhir: Redaktur Berita di Kompas Cyber Media (2000). Menulis buku pers: Ensiklopedia Pers Indonesia (Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1991), Menggebrak Dunia Pers (Puspa Swara, Jakarta, 1993), Rahasia Dapur Majalah di Indonesia (Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995) dan Ensiklopedia Pers Indonesia (Edisi yang Diperbaharui, Bisnis2030, Jakarta, 2010).

Kini tinggal di Serpong, Tangerang bersama istri: Maria Nurani dan dua putri: Azalika dan Betsyiela. Bekerja sebagai guest editor untuk sejumlah penerbitan di Jakarta dan tukang kebun.******


-
-

1 komentar:

  1. betul apa yang dipikir dirasa pak Seno. mudah2an pak KJ diberkati umur panjang, rijki yang lapang dan gampang. amin.

    Salam,

    IH Antassalam

    BalasHapus