Sabtu, September 08, 2012

SECANGKIR HARAPAN - ASPAR PATURUSI

SUDAH TERBIT AWAL JULI 2012:


SECANGKIR HARAPAN, buku kumpulan puisi Aspar Paturusi.

Kata Pengantar: Maman S. Mahayana

ISBN: 978-602-8966-38-2178.

Tebal 170 hal. Hard Cover.


"Keseluruhan puisi yang terhimpun dalam antologi ini terkesan sederhana—yang secara tekstual dapat diapresiasi tanpa harus stres memahami maknanya. Dan di balik kesederhaan itu, ada kedalaman, ada makna yang tidak sekadar, ada pesan spiritualitas berkaitan dengan keberadaan manusia dalam hubungan sosial, kenegaraan, lingkungan hidup, dan Tuhan. Di situlah, tanpa harus berkhotbah, sejumlah puisi dalam antologi ini menawarkan banyak hal, termasuk di dalamnya mengundang diskusi yang menarik ketika pembaca memasuki medan tafsir. Itulah puisi yang sebaik-baik dan sebenar-benarnya puisi! Percayalah!" (Kutipan dari Kata Pengantar Maman S. Mahayana).


ASPAR PATURUSI lahir di Bulukumba, Sulawesi Selatan, 10 April 1943. Selain menulis puisi, ia juga dikenal sebagai penulis naskah drama, dramawan, aktor film/ sinetron dan novelis. Ia juga dikenal sebagai pendiri Dewan Kesenian Makassar dan menjadi pengurusnya selama 17 tahun, Anggota/ Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (1990-2002), Wakil Ketua Umum PB Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) 1990-1993 dan Sekretaris DP Organisasi PARFI 2006-2010. Sebagai penyair, puisi-puisinya dipublikasikan di berbagai media massa. Antara lain pernah dimuat di Mimbar Indonesia asuhan HB. Jassin (1960). Puisi-puisinya ikut di berbagai antologi puisi: Sajak-sajak dari Makassar (1974),Tonggak III (1985), Ombak Losari (1992), Ombak Makassar (2009), dan Bangga Aku Jadi Rakyat Indonesia (2012). Buku puisi tunggalnya, Sukma Laut (1985), Apa Kuasa Hujan (2002), dan Badik (2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar